Sabtu, 05 Februari 2011

Kerjakan saja

Eve Branson adalah seorang wanita hebat. Ia adalah seorang artis serta penari yang dusukai banyak orang. Disaat wanita seusianya sedang senang-senangnya belajar mengendarai mobil, Eve justru lebih tertarik untuk mengendarai pesawat, alias menjadi pilot. Tepat pada saat perang dunia kedua tengah berkecamuk, datanglah Eve kelapangan terbang Heston yang letaknya tidak jauh dari kota London. Wanita ini datang melamar pekerjaan disana untuk menjadi seorang pilot. Sayangnya keinginan tersebut ditolak oleh pejabat Bandara karena yang diperbolehkan menjadi seorang pilot hanya pria dewasa. Saat menerima penolakan tersebut, Eve tidak patah semangat. Dengan mengenakan jaket penerbang dan menyembunyikan rambut pirangnya dalam sebuah helm kulit, ia pun kembali datang ke bandara tersebut. Dengan suara yang dibuat agak berat, Eve meminta pejabat bandara untuk menjadi seorang pilot. Akhirnya Eve mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya. Ia belajar menerbangkan pesawat dengan sangat baik. Setelah mahir, ia mengajari calon-calon pilot di Royal Air Force (RAF) yang terdiri dari para pemuda yang akan segera bertugas menerbangkan pesawat tempur dalam The Battle Of Britain. Setelah perang selesai, Eve kemudian memiliki obsesi baru. Dia ingin menjadi seorang pramugari. Waktu itu syarat untuk menjadi seorang pramugari adalah harus bisa berbahasa Spanyol dan terlatih sebagai perawat. Tak mau menyerah dengan keadaan, Eve kemudian mendatangi penjaga malam dikantor maskapai penerbangan dan memintanya untuk mendaftarkan dirinya sebagai pramugari. Tak lama kemudian, Eve pun terbang sebagai seorang pramugari. Bagi Eve Branson tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan. Baginya kesempatan ibarat sebuah koin yang hanya memiliki dua sisi. "tidak mungkin" hanyalah satu sisi dari sebuah kesempatan. Sedangkan sisi yang lainnya adalah "mungkin". Selalu ada kemungkinan untuk segala sesuatu. Apapun yang diinginkannya, Eve langsung bertindak untuk mewujudkannya. Dengan kecerdikannya, Eve berprinsip "lakukan saja dulu".

Terinspirasi oleh semangat dan prinsip "lakukan saja" yang dimiliki Eve Branson, seorang anak muda Inggris mulai merintis penerbitan sebuah majalah Student saat berusia 16 tahun. Pada usia 17 tahun ia mendirikan Student Advisory Center, yang merupakan sebuah layanan cuma-cuma untuk membantu kalangan muda. Selanjutnya di usia 20 tahun anak muda ini mendirikan sebuah pengecer rekaman dengan cara mail order. Tak lama setelah itu ia membuka sebuah toko rekaman di Oxford Street London. Bisnis rekaman musik tersebut berkembang dengan sangat pesat. Tercatat nama-nama musisi besar seperti Belinda Carlisle, Genesis, Phil Collins, Janet Jackson, dan The Rolling Stone telah membantu perusahaan rekaman ini menjadi salah satu diantara enam perusahaan rekaman terbesar di dunia.

"Dr. Yes", itulah julukan dari para staf bagi anak muda ini karena meski sebagai Bos ia tidak suka untuk mengatakan "tidak" pada setiap kesempatan. Baginya ada lebih banyak alasan untuk mengerjakan sesuatu ketimbang menolaknya. Semboyannya adalah "buat apa pusing, kerjakan saja".
Dengan prinsip "kerjakan saja", perusahaan rekaman tersebut menjadi Megastore musik internasional, maskapai penerbangan, telepon genggam, keuangan, eceran, musik, internet, minuman soda, kereta api, hotel, bahkan rekreasi di antariksa dan tempat wisata dengan sekitar 200 perusahaan di lebih dari 30 negara.

Tahukah Anda siapa anak muda tersebut? Dia adalah Sir Richard Branson. Pemilik The Virgin Group yang tidak lain adalah anak dari Eve Branson. Richard Branson saat ini merupakan seorang multi jutawan asal Inggris yang sangat terkenal. Semua pencapaian yang diperolehnya saat ini adalah buah dari prinsip "kerjakan saja".

Tidak ada komentar: