Kamis, 13 Januari 2011

Bencana dan Keberuntungan.

Oleh: Tanadi Santoso

Sai Wung kehilangan kuda.

Sai Wung kehilangan kuda betinanya, salah satu harta terbesar dikehidupan desa. Seluruh desa berkata "alangkah sial nasibmu."
Sai Wung tidak bersedih.

Seminggu kemudian ternyata kudanya kembali, dan membawa pulang seekor kuda jantan perkasa.
Seluruh desa berkata, "alangkah mujur nasibmu, kami semua iri."
Sai Wung tidak pula bersorak sorai.

Sebulan kemudian anak laki2 satu-satunya menunggang kuda jantan, terlempar terhampar terjatuh patah kaki, dia cacat seumur hidupnya.
Seluruh desa berkata, "alangkah malang nasibmu, anakmu satu-satunya cacat seumur hidup".
Sai Wung tetap tidak meratap.

Dua bulan kemudian, seluruh pemuda didesa itu diharuskan masuk tentara, berperang melawan musuh dari utara yang bengis.
Anak Sai Wung karena cacat tidak turut berperang, menjadi satu-satunya pemuda yang selamat, karena lainnya mati di medan perang.

Tidak ada komentar: